Dunia
Itu Seperti Pasar
Syekh Abduk
QodirAl Jailaini
Kaum sufi hanya beramal kepadaNya dan besertaNya, lalu Allah
memperlihatkan banyak keajaibanNya di dunia dan di akhirat. Mereka
diperlihatkan KelembutanNya dan limpahan ruhani pada mereka.
Dunia ini adalah pasar, sesaat kemudian sudah sepi
tak satu pun menghuni. Ketika malam tiba, pasar itu sudah tutup, seluruh
pembeli dan penjualnya pergi. Karena itu janganlah anda berjual beli di pasar
dunia itu kecuali yang bermanfaat bagimu esok di akhirat, Karena pengawas akan
tahu.
Mentauhidkan Allah Azza wa-Jalla adalah berlaku
ikhlas dalam beramal kepadaNya. Tapi yang ada disana malah banyak munafiknya.
Sedikit sekali yang ikhlas diantara kalian. Anak-anak, jadilah anda orang
berakal cerdas, dan jangan terburu-buru. Karena segala yang ada di tangan anda
akan lepas, jika anda terburu-buru. Jangan datang di waktu maghrib dan waktu
subuh, apakah kamu tidak lagi punya kesabaran, anda sibuk hingga waktu maghrib
dan anda dapatkan apa yang anda mau?
Berakal sehatlah kalian, beradablah kepada Allah
Azza wa-Jalla dan makhlukNya. Jangan sampai anda mendzalimi mereka dan anda
mencari sesuatu yang bukan milik anda dari mereka. Tak ada konfirmasi sampai
adanya rekomendasi dari Sang Wakil. Pada pada saat itulah anda bisa melihat
pemberian sebelum rekomendasi, sedikit pun tidak memberikan padamu dan mereka
pun tidak memberikan padamu, tidak segentong, tidak selautan tidak pula
setetes, kecuali atas izin Allah azza wa-Jalla. Sedangkan rekomendasiNya dan
IlhamNya pada hati mereka.
Jadilah anda orang yang berakal sehat. Itulah akal
sehat. Karena itu kokohlah di posisi anda di hadapan Allah Azza wa-Jalla.
Karena rizki itu sudah dibagi dari SisiNya dan di TanganNya.
Celaka anda! Dengan muka seperti apa anda nanti
bertemu denganNya? Sedangkan anda kontra kepadaNya di dunia, berpaling dariNya
menuju makhlukNya, musyrik kepadaNya sembari anda gantungkan kebutuhanmu kepada
mereka, kau pasrahkan nasibmu pada mereka.
Hajat kebutuhan yang dipasrahkan pada makhluk lain
itu lebih banyak melimpahkan siksaan, karena mereka tidak pernah dimintai
melainkan akan mengeluarkan milik bersama dosa-dosanya. Dan hanya sedikit dari
mereka yang melakukan tanpa terpaksa dengan hak yang ada pada mereka. Jika anda
meminta, dan anda tersiksa, sesungguhnya anda sedang terhalang datang pemberian
itu sendiri.
Anak-anak sekalian….menurutku, manakala anda dalam
kondisi terpepet, jangan minta pada siapa pun dan jangan punya hasrat apa pun
dimana orang dan keinginan itu tidak dikenal dan anda tidak mengetahui asal
usulnya. Jika anda mampu untuk memberi, dan anda tidak mencari, meminta, maka
lakukan. Ketika anda berbakti, dan anda tidak mencari supaya diri anda berbakti
pada yang lain, maka lakukanlah pekerjaan itu.
Kaum sufi hanya beramal kepadaNya dan besertaNya,
lalu Allah memperlihatkan banyak keajaibanNya di dunia dan di akhirat. Mereka
diperlihatkan KelembutanNya dan limpahan ruhani pada mereka.
Anak-anak sekalian… Jika anda tidak memegang islam,
bagaimana anda memegang iman? Jika tidak ada iman bagaimana anda yaqin. Jika
tak ada yaqin, bagaimana anda meraih ma’rifat padaNya dan pengetahuan padaNya.
Semua itu merupakan klasifikasi. Bila Islammu benar, maka kepasrahan
total mu benar. Jadilah anda ini Islam menuju Allah Azza wa-Jalla dalam seluruh
perilaku dengan tetap menjaga batas syariat dan siplin bersamaNya. Serahkan
dirimu dan yang lain pada Allah Azza wa-Jalla. Berbuat baiklah dalam adabmu
bersamaNya dan makhlukNya. Jangan mendzalimi dirimu dan yang lain, karena
pedzaliman itu berarti kegelapan di dunia dan akhirat. Dzalim itu gelapnya
hati, menghitamkan wajah dan lembaran. Karena itu janganlah berbuat dzalim dan
jangan saling menolong pada orang dzalim. Nabi saw bersabda:
“Di hari kiamat ada suara yang menyeru, ‘Dimanakah kedzaliman? Dimanakah para pendukung kedzaliman? Manakah orang yang melihat mereka walau sebentar? Manakah yang pernah bertemu mereka walau sekejap? Kumpulkan mereka dan jadikan mereka dalam peti dari api neraka!” Hindari makhluk, dan berjuanglah agar kalian tidak menjadi orang yang di dzalimi maupun yang dzalim.
“Di hari kiamat ada suara yang menyeru, ‘Dimanakah kedzaliman? Dimanakah para pendukung kedzaliman? Manakah orang yang melihat mereka walau sebentar? Manakah yang pernah bertemu mereka walau sekejap? Kumpulkan mereka dan jadikan mereka dalam peti dari api neraka!” Hindari makhluk, dan berjuanglah agar kalian tidak menjadi orang yang di dzalimi maupun yang dzalim.
Jika terpaksa anda menjadi orang yang terdzalimi,
maka jangan sampai menjadi orang yang dzalim, jangan menjadi pula yang dipaksa
dan pemaksa. Allah memberikan pertolongan kepada yang di dzalimi, apalagi jika
mendapatkan orang yang menolongnya.
Nabi saw bersabda:
“Manakala seorang di dzalimi dan tidak mendapatkan orang yang menolongnya kecuali hanya Allah azza wa-Jalla, maka Allah Ta’ala berfirman, “Aku bakal menolongmu, walau sesaat setelah itu.”
Sabar itu penyebab pertolongan, keluhuran dan kemuliaan.
“Manakala seorang di dzalimi dan tidak mendapatkan orang yang menolongnya kecuali hanya Allah azza wa-Jalla, maka Allah Ta’ala berfirman, “Aku bakal menolongmu, walau sesaat setelah itu.”
Sabar itu penyebab pertolongan, keluhuran dan kemuliaan.
Ya Allah kami memohon padaMu kesabaran bersamaMu, dan kami mohon
ketaqwaan, kecukupan, solusi dari beban dan sibuk bersamaMu, mohon hijab
dihilangkan antara di kami dan DiriMu….
Buanglah dinding antara dirimu dan DiriNya, karena keterpakuanmu pada jembatan dinding itu merupakan ketololan. Karena tak ada raja, sultan, yang mencukupi dan yang mulia kecuali yang hanya menuju kepada Allah Azza wa-Jalla.
Buanglah dinding antara dirimu dan DiriNya, karena keterpakuanmu pada jembatan dinding itu merupakan ketololan. Karena tak ada raja, sultan, yang mencukupi dan yang mulia kecuali yang hanya menuju kepada Allah Azza wa-Jalla.
Hai orang munafiq, sampai kapan anda pamer dan bermunafiq ria? Buanglah
milikmu yang datang dari orang yang memunafikkan dirimu? Celaka kamu! Apa kamu
tidak malu bertemu denganNya kelak?
Dalam waktu dekat anda beramal untukNya tetapi batinmu unjtuk selain DiriNya. Anda mengkhianatiNya, karena anda memanfaatkan kebesaranNya untuk dengan memanipulasi ilmuNya untuk nafsumu.
Dalam waktu dekat anda beramal untukNya tetapi batinmu unjtuk selain DiriNya. Anda mengkhianatiNya, karena anda memanfaatkan kebesaranNya untuk dengan memanipulasi ilmuNya untuk nafsumu.
Karena itu kembalilah dirimu, temui perkara urgentmu
dan baguskan niatmu kepadaNya. Berjuanglah untuk tidak makan, melangkah dan
beramal secara total kecuali dengan niat yang saleh (Lillah), maka anda akan
menjadi baik. Setiap amal yang anda lakukan hanya untukNya bukan untuk yang
lain.
Maka, pada saat itulah bebanmu sirna, maka seluruh
niat ini jadi watak bagi hamba manakala ubudiyahnya benar-benar bagi TuhanNya,
tidak untuk kebutuhan sesuatu, karena Allah telah melimpahkan karuniaNya
padanya. Bila Allah telah melimpahkannya maka Allah mencukupinya dan
menutupinya dari makhluk hingga ia tidak butuh pada mereka.
Anda memang akan terus lelah sepanjang anda menjadi
penempuh, penuju dan pelaku. Jika sudah sampai dan telah menyelesaikan seluruh
perjalananmu maka anda berada di Rumah Dekat Tuhanmu Azza wa-Jalla, maka
seluruh beban sirna dan yang ada hanyalah kegembiraan qalbu.
Semakin hari semakin tambah
sampai anda meraih nuansa di sisiNya. Semula kecil, lalu membesar, dan jika
besar hatimu akan dipenuhi kebersamaan dengan Allah azza wa-Jalla. , hingga di
hatimu tak ada jalan dan plaza selain Allah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar